Sosok Wolverine di masa tua dalam film Logan. / Foto: Fox
Entertainment-Bagus: Film Logan (alterego Wolverine dalam serial X-Men) telah tayang di Indonesia
sejak 1 Maret 2017. Animo masyarakat langsung memuncak, karena kehadiran film
ini sudah lama dinanti oleh para penggemar film superhero.
Namun tahukah Anda, bahwa ending film ini akan menjadi penentu nasib
serial film X-Men di masa datang? Ya, studio film Fox telah membuat X-Men sejak
tahun 2000, dan kebanyakan dari film-film itu disutradarai Bryan Singer, sementara James Mangold, hanya duduk di kursi
sutradara dua kali, dan semuanya bercerita tentang kisah hidup Wolverine.
Sejak awal Fox tahu, bahwa resep dari laku tidaknya sebuah film superhero,
adalah kemampuan penulis naskah meramu kisah yang berpotensi besar untuk
dikembangkan (di masa datang), jadi bukan sekadar cerita yang menarik sesaat
kemudian dilupakan, alias one hit wonder.
Kini dengan hadirnya film Logan yang punya babak ending sangat tak terduga
(kebalikan dari film superhero kebanyakan), jadi muncul tanda tanya, akan
seperti apa film X-Men di masa datang? Dan akankah langkah kaki Wolverine hanya
terhenti di film ini?
Dari trailer Logan dapat kita saksikan bahwa timeline film itu adalah saat
Wolverine mulai menua (dan sebagian kekuatannya perlahan memudar karena faktor
umur) sementara kondisi Profesor X sebagai pemimpin X-Men sangat
memprihatinkan.
Yang pasti, sejak beberapa tahun lalu Hugh Jackman sudah mengatakan, Logan
adalah filmnya yang terakhir di mana ia masih berperan sebagai Wolverine.
Namun berita terbaru mengatakan, ia masih mau mempertimbangkan untuk kembali
menjadi mutan bercakar adamantium itu, asalkan pihak studio mau menyambungkan kisah
X-men di masa datang, dengan cerita jagoan super lain di Marvel Cinematic
Universe (misalnya bertemu Avenger atau Guardian of The Galaxy).
Hal yang membedakan
Sejujurnya, pihak studio amat khawatrir jika Jackman sudah tak mau berperan
sebagai Wolverine, karena sejauh ini, memang hanya aktor asal Austalia itu yang
dinilai pantas berperan sebagai Logan.
Logan sendiri, adalah film kesembilan yang Jackman ambil sebagai
Wolverine, dan selama ini ia sudah tujuh kali ditemani Patrick Stewart yang
berperan sebagai Profesor Charles Xavier, sang pemimpin X-Men.
Yang pasti, ada banyak hal yang membedakan film Wolverine di 2017 dengan film-film
sebelumnya. Misalnya masalah rating yang kini berubah menjadi R (dari asalnya
PG-13), dan ini artinya film tersebut tidak disarankan untuk ditonton anak-anak
dan remaja.
Itu sebabnya, jangan kaget kalau nanti Anda menyaksikan film ini, ada
banyak adegan pembunuhan sadis seperti kepala yang dipotong, tangan putus dan
darah segar bermuncratan di mana-mana.
Tak hanya itu, Profesor X yang biasanya tampil santun, di film ini akan
banyak mengumpat dengan kata-kata kasar, sesuatu yang dirasa oleh James Mangold sebagai
sesuatu yang akan membuat karakter itu tampak lebih real.
Tampilan terbaru
Kesuksesan film Deadpool (yang juga punya rating R) di tahun lalu, sedikit
banyak pasti membuat banyak film maker Hollywood berpikir keras, bagaimana mencari
formula serupa tapi tak sama, untuk membuat karya-karya mereka memiliki konten bertaji
namun tetap laris manis di pasaran.
Karenanya, tak heran jika kemudian Mangold sebagai sutradara membuat film Logan tampil lebih vulgar,
kasar, namun memiliki storytelling mendalam, sesuatu yang disukai oleh para pecinta
film laga.
Jadi tak heran jika rating bintang film ini di IMDb saat ini masih duduk
di angka 9.1, karena jalan cerita dan aksi laga yang ditampilkan Logan memang benar-benar
menghibur.
Lantas untuk menjawab pertanyaan, seperti apa nanti nasib film X-Men di masa
datang, pastinya segala sesuatunya akan berubah. Dan hampir dapat dipastikan,
lanjutan kisah film Logan dan X-Men di tahun-tahun besok akan muncul dengan
gaya lebih `gelap` dan lebih banyak menjual adegan-adegan pembantaian penuh lumuran
darah.
|